Laporan Akhir Praktikum Modul 1



1. Jurnal [Kembali]

JURNAL PRAKTIKUM POTENSIOMETER, TAHANAN GESER DAN JEMBATAN WHEATSTONE

 

Nama                           : Aulia Rahma Okto Bendsi 

No BP                          : 2410951012

Tanggal Praktikum      : 11 Maret 2025

Asisten                         : 1. Nanda Zahril Pisya 

                                       2. Naysilla Angel  

 

 

1.     Penentuan Karakteristik Alat Ukur

 

 

Nama Alat

 

Model

Prinsip Kerja

Tingkat Ketelitian

Posisi Alat Ukur

Kelas Isolasi

Jenis Input

Range

Skala

Faktor Pengali

 

Sensitivitas

 Voltmeter I

2011

 Kumparan putar

 0,5

 Horizontal

Standar Industri(3)

 DC

 0-30, 0-100

 5, 10, 30, dan 100

 1 mA(1000 ohm/V)

 Amperemeter II

2013

 Besi putar

 0,5

 Horizontal

Standar Industri (3)

 AC

 0-20, 0-10, 0-0.5

 2, 5, 10, dan 20

 45- 65Hz

 

2.     Variasi Pengukuran Potensiometer dan Tahanan Geser secara Seri

 

 

No.

Xn

(Ω)

R multimeter (Ω)

R terhitung (Ω)

Total (A)

Total (V)

 

1.

Xa

220 (P)

 250

 250

 0,006

 1,5

Xb

550 (P)

 500

 500

 0,006

 3

Xc

1000 (T)

 1000

 1000

 0,006

 6

 

2.

Xa

1000 (P)

 1000

 666,66

 0,003

 2

Xb

1500 (P)

 1500

 1333,33

 0,003

 4

Xc

2000 (T)

 2000

 1666,66

 0,003

 5


3.     Variasi Pengukuran Potensiometer dan Tahanan Geser secara Paralel

 

 

No.

 Xn

(Ω)

R multimeter (Ω)

R terhitung (Ω)

Total (A)

Total (V)

 

1.

Xa

220 (P)

 250

 240

 0,05

 12

Xb

550 (P)

 500

 600

 0,02

 12

Xc

1000 (T)

 1000

 1200

 0,01

 12

 

2.

Xa

1000 (P)

 1000

 1200

 0,01

 12

Xb

1500 (P)

 1500

 1500

 0,008

 12

Xc

2000 (T)

 2000

 2000

 0,006

 12

 

4.     Pengukuran Potensiometer Menggunakan Jembatan Wheatstone

 

 

Rs (Ω)

Rx Multimeter (Ω)

Rx Terhitung (Ω)

R toleransi (%)

 9,23

 9,66

9,036

3,36%


2. Prinsip Kerja [Kembali]

1. Mengamati dan Memahami Simbol serta Data dari Alat Ukur

    a. Ambil alat ukur seperti dibawah ini:

        • Voltmeter (model 2011)

        • Amperemeter (model 2013)

    b. Amati simbol dan data yang tertera pada alat ukur tersebut.

    c. Gambarkan dan artikan simbol serta data tersebut dan tuliskan

        karakteristik alat ukur berdasarkan hasil pengamatan pada Tabel 1.


2. Pengukuran Arus dan Tegangan Menggunakan Potensiometer dan Tahanan Geser Pada Rangkaian Seri

    a. Susun rangkaian seperti gambar 1.4

    b. Hubungkan nilai R sebesar 220Ω, 550Ω, dan 1kΩ menggunakan potensiometer dan tahanan geser sesuaikan dengan nilai yang tertera pada jurnal praktikum.

    c. Gunakan DC power supply sebesar 12V.

    d. Hidupkan power supply, ukur nilai resistansi, arus, serta nilai tegangannya.

    e. Ulangi percobaan dengan mengganti nilai R menggunakan potensiometer dan tahanan geser.



Gambar 1.4. Rangkaian Seri

3.Pengukuran Arus dan Tegangan Menggunakan Potensiometer dan Tahanan Geser Pada Rangkaian Paralel

    a. Susun rangkaian seperti gambar 1.5

    b. Hubungkan nilai R sebesar 220Ω, 550Ω, dan 1kΩ menggunakan potensiometer dan tahanan geser sesuaikan dengan nilai yang tertera pada jurnal praktikum.

    c. Gunakan DC power supply sebesar 12V.

    d. Hidupkan power supply, ukur nilai resistansi, arus, serta nilai tegangannya.

    e. Ulangi percobaan dengan mengganti nilai R menggunakan potensiometer dan tahanan geser.

Gambar 1.5. Rangkaian Paralel


4. Pengukuran Potensiometer Menggunakan Jembatan Wheatstone

    a. Susun rangkaian seperti gambar 1.6

    b. Hubungkan power supply 5V ke terminal input pada jembatan wheatstone.

    c. Hubungkan Ampermeter pada rangkaian sebesar 0-100mA.

    d. Hubungkan Voltmeter pada rangkaian dengan multimeter.

    e. Hubungkan R1 sebesar 100Ω dan R3 sebesar 220 Ω pada jembatan wheatstone.

    f. Kemudian hubungkan masing-masing R2 ke Rv2 dan R4 ke Rv1 pada potensiometer.

    g. Hidupkan power supply, atur nilai resistansi pada R4 hingga nilai tegangan menunjukkan angka 0 pada multimeter.

    h. Catat nilai arus yang tertera pada Amperemeter, kemudian matikan power supply.

    i. Ukur nilai resistansi R4 dan R2 pada potensiometer menggunakan multimeter kemudian catat nilainya pada tabel 4.

Gambar 1.6. Rangkaian Jembatan Wheatstone



3. Video Percobaan [Kembali]



4. Analisa[Kembali]

1. Analisa karakterstik setiap alat ukur yang digunakan.

Jawab: 

a. Voltmeter (2011)

  • Prinsıp kerja :  kumparan putar pelindung besi, yaitu alat ukur elektromagnetik yang digunakan untuk mengukur arus listrik dan tegangan. Alat ini bekerja berdasarkan prinsip gaya lorentz.
  • Tingkat ketelilian : sebesar 0,5
  • Posisi alat ukur : horizontal, voltmeter diposisikan dalam keadaan berdiri atau horizontal saat melakukan pengukuran untuk membaca pengukuran. 
  • Kelas isolası : bintang 3, menunjukkan bahwa bahan terhadap tegangan listrik memiliki daya tahan tinggi, dan temperatur operasi yang tinggi. Bahan ini digunakan pada aplikası yang mem-butuhkan ketahanan panas dan ketahanan terhadap kerusakan akibat panas.
  • Jenis input : DC, yaitu alat ini membutuhkan arus searah (DC), sebagai sumber listrik utama arus DC adalah aliran listnk yang konstan dalam satu arah.
  • Range skala : range skala pada voltmeter menunjukkan tegangan maksimum yang dapat diukur secara akurat, yaitu dengan range 0-30V dan 0-100 V.
  • Faktor pengali : faktor pengali dalam komponen yang digunakan untuk memperluas rentang pengukuran tegangan yaitu: 5, 10, 30 dan 100.
  • Sensitivitas : tingkat kepekaan voltmeter atau hubungan antara perubahan tegangan yang diukur dan pergerakan jarun penunjuk pada skala yaitu : 1 mA (1000 ohm/V)

b. Amperemeter (2013)

  • Prinsip kerja : besi putar pelindung besi, yaitu komponen mekanis yang sederhana namun efektif. Komponen ini memungkinkan rotası bebas antara 2 bagian besi dan membantu mengurangi gesekan.
  • Tingkat ketelitian : sebesar 0,5
  • Posısı alat ukur : horizontal, amperemeter diposisikan dalam keadaan berdiri.
  • Kelas isolasi : bintang 3, menunjukkan bahwa isolası tahan terhadap tegangan listnk tinggi dan temperatur operasi tinggi.
  • Jenis input : AC, amperemeter membutuhkan arus bolak balık sebagai sumber listnk utamanya.
  • Range skala : range skala pada amperemeter menunjukkan tegangan maksimum yang dapat diukur recara akurat, yaitu dengan range 0,5-5V, 0-10V, dan 0-20V.
  • Faktor pengali : komponen yang digunakan untuk memperluas rentang pengukuran tegangan. yaitu; 2, 5, 10, dan 20.
  • Sensitivitas : hubungan antara perubahan arus yang diukur dan jarum penunjuk skala, yaitu : 45-65 Hz.

c. Multimeter digital

  • Tampilan digital : menampilkan nilai terukur secara langsung dan akurat dalam angka.
  • Akurasi tinggi : hasil pengukuran terpercaya.
  • Rentang pengukuran : mengukur tegangan, arus, dan hambatan dalam beberapa skala pengukuran.
  • Impedansı input tinggi.
  • Portabilitas : lebih kecil dan ringan daripada multimeter analog.

d. Potensiometer

    Potensiometer adalah resistor variabel yang digunakan untuk mengatur tegangan atau arus dalam rangkaian. Karakteristiknya termasuk nilai resistansı maksimum, resolusi, dan daya yang dapat ditangani.

e. Tahanan geser

    Mirip dengan potensiometer, tahanan geser adalah resistor variabel yang nilai resistansinya dapat diubah dengan menggeser tuas. Karakteristiknya termasuk nilal resistansı maksimum dan resolusi.

f. Jembatan wheatstone

    Alat ini digunakan untuk mengukur resistansı yang belum diketahui nilai hambatannya dengan membandingkannya dengan resistansi yang diketahui. Karaktenstik penting yaitu sensitivitas galvanometer dan akurası pengukuran.


2. Analisa perbandingan variası hambatan terhadap nilai arus dan tegangan menggunakan tahanan geser dan potensiometer pada rangkaian seri !

Jawab: 

a. Tahanan geser

    Variası hambatan saat hambatan geser ditingkatkan, maka jumlah hambatan dalam rangkaian seri meningkat dan arus dalam rangkaian akan menurun. Hal ini sesuai dengan hukum ohm, yaitu semakin tinggi hambatan geser maka arus semakin kecil. Hal ini karna hambatan total yang lebih tinggi, tekanan yang mengalır dıbagı antara hambatan yang lebih tinggi. (V=I.R).

b. Potensiometer

    Variasi hambatan terhadap tegangan putensiometer bekerja dengan prinsip pembagi tegangan. Ketika hambatan potensiometer dinaikkan, maka semakin tinggi juga tegangan yang jatuh pada potensiometer. Variası hambatan terhadap arus pada potensiometer menurut hukum ohm yaitu jika hambatan meningkat, maka arus dalam rangkaian akan menurun dan sebaliknya. (V=1.R). Pada tangkaran seri nilai arus (I) bernilai sama (Itotal = Ixa = Ixb = Ixc)


3. Analisa perbandingan variasi hambatan terhadap nilai arus dan tegangan menggunakan tahanan geser pada rangkaian parallel !

Jawab: 

a. Tahanan geser

    Variası hambatan pada tahanan geser yaitu semakin besar nilal hambatan maka semakın kecil arus yang mengalir disetiap cabang paralel. Mengubah resistansı tahanan geser akan mengubah arus pada setiap cabang namun total arus yang mengalır akan konstan. Tegangan disetiap cabang paralel sama dengan tegangan sumber, terlepas dan nilai resistansı. Mengubah hambatan tahanan geser tidak mempengaruhi tegangan pada setiap cabang.

b. Potensiometer.

    Sama halnya dengan tahanan geser, semakin besar nilai resistansı potensiometer, semakin kecil arus yang mengalir melalui retiap cabang. Mengubah atau memvariasikan hambatan potensiometer akan mengubah arus pada setiap cabang, namun total arus yang mengalir ke rangkaian tetap konstan.

    Tegangan desetiap cabang paralel dapat diatur dengan potensiometer, dengan nilai makrimum sama dengan tegangan sumber. Mengubah resistansı potensiometer memungkinkan pengaturan tegangan pada setiap cabang secara independen. Pada rangkaian paralel nilai tegangan (V) bernilai sama (Vtotal = Vxa = Vxb = Vxc)


4. Analisa nilai persen R pengukuran potensiometer menggunakan Jembatan wheatstone!

Jawab: 

R1 = 100 ohm

R3 = 220 ohm

Rs = 4,23 kohm

Rx multimeter (ohm) = 9,66 kohm

  • Rx terhitung = Rs x R3 / R1 = 4.23 x 220 / 100 = 930,6 / 100 = 9,306 kohm 
  • R toleransi =  x 100 %
  • R toleransi = I 9,306 - 9,66 / 9,66 I x 100% = 0,976%
  • R toleransi = 0,0366 x 100 %
  • R toleransi = 3,66 %

    Nilai yang didapatkan pada percobaan potensiometer menggunakan jembatan wheatstone adalah senilai 3,66%. Dimana hal ini mungkin bisa disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu seperti human error, yaitu kesalahan praktikan dalam melakukan pengukuran, serta kesalahan dalam menghubungkan komponen praktikum saat melakukan praktikum.


5. Download File[Kembali]

Download file LA [klik disini]

Download vidio praktikum [klik disini]

Komentar

Postingan populer dari blog ini