Laporan Akhir Modul 2



1. Jurnal [Kembali]

JURNAL PRAKTIKUM

 OSCILLOSCOPE DAN PENGUKURAN DAYA 

 

Nama                           : Aulia Rahma Okto Bendsi 

No BP                          : 2410951012

Tanggal Praktikum      : 25 Maret 2025

Asisten                         : 1. Putri Aisyah John

                                       2. Naysilla Angel  


Oscilloscope


  1. Mengukur dan Mengamati Tegangan Searah dan Tegangan Bolak-Balik


Tegangan DC

Amplitudo Vpp

Perioda

Frekuensi

2,4 V

--

Tegangan AC

Amplitudo Vpp

Perioda

Frekuensi

42,4 V 

99,90 us

10,01 KHz


  1.  Membandingkan Frekuensi


Jenis

Gelombang

Frekuensi Oscilloscope

Frekuensi Function Generator

Sinusoidal

10,02 KHz

10 KHz

Gergaji

9,960 KHz

10 KHz

Pulse

10 KHz

10 KHz

  1. Membandingkan Frekuensi dengan Cara Lissajous



Perbandingan Frekuensi

Frekuensi Generator A

(fy)

Frekuensi Generator B

(fx)

Gambar

Lissajous

1:1

1 KHz

1 KHz



1:2

1 KHz

2 KHz

 


2:1

2 KHz

1 KHz

 


1:3

1 KHz

3 KHz



3:1

3 KHz

1 KHz



2:3

2 KHz

3 KHz

 


3:2

3 KHz

2 KHz





  1. Pengukuran Daya Beban Lampu Seri


Beban

Daya Terukur

V total

I total

Daya Terhitung

1 Lampu

0,66 watt

2,2 V

0,3 A

0,66 watt

2 Lampu

0,5352 watt

2,23 V

0,24 A

0,5352 watt

3 Lampu

0,456 watt

2,28 V

0,2 A

0,456 watt


  1. Pengukuran Daya Beban Lampu Parallel


Beban

Daya Terukur

V total

I total

Daya Terhitung

1 Lampu

0,7458 watt

2,26 V

0,33 A

0,7458 watt

2 Lampu

1,115 watt

2,23 V 

0,5 A

1,115 watt

3 Lampu

0,575 watt

2,3 V 

 0,25 A

0,575 watt


2. Prinsip Kerja [Kembali]

Oscilloscope

1. Kalibrasi oscilloscope

a.    Hidupkan oscilloscope dan tunggu beberapa saat sampai pada layar akan muncul berkas electron

b.     Atur posisi sinyal pada layar sehingga terletak di tengah-tengah

c.      Hubungkan input kanal A dengan terminal kalibrasi yang ada pada oscilloscope

d.      Amati bentuk gelombang dan tinggi amplitudonya.


2. Mengukur dan Mengamati Tegangan Searah dan Tegangan Bolak-Balik

Susun rangkaian seperti gambar berikut

·       Tegangan Searah

a.      Atur output power supply sebesar 4 Volt

b.      Hubungkan input kanal B oscilloscope dengan output power supply

c.  Atur saklar oscilloscope pada DC, bacalah dan amati berapa tegangan yang diukur oleh oscilloscope

 

·      Tegangan Bolak Balik

a.     Atur generator sinyal pada frekuensi 1 kHz gelombang sinusoidal, dengan besar tegangan 4 Vp-p

b.     Kemudian ukur dan amati tegangan ini dengan oscilloscope


3. Mengukur dan Mengamati Frequency

a.       Susun rangkaian seperti gambar berikut

b.   Hubungkan output dari function generator dengan input kanal A oscilloscope. Saklar fungsi dari function generator pada posisi sinusoidal

c.     Amati bentuk gelombang yang muncul pada layar, kemudian ukurlah frekuensinya. Catat penunjukan frekuensi dari function generator

d.  Bandingkan hasil pengukuran frekuensi dengan oscilloscope dengan frekuensi yang ditunjukan oleh function generator

e.     Ulangi langkah b dan c untuk gelombang gigi gergaji (segitiga) dan gelombang pulsa

 

4. Membandingkan Frekuensi dengan Cara Lissajous

a.       Susun rangkaian seperti gambar berikut


b.      Atur selektor time base oscilloscope pada posisi XY dan saklar pemilih kanal pada posisi A dan sinkronisasi pada posisi B

c.      Hubungkan sinyal dengan frekuensi yang tidak diketahui pada input A dan sinyal dengan frekuensi yang dapat dibaca pada input B

d.   Atur frekuensi sinyal pada kanal A, sehingga diperoleh gambar seperti salah satu dari gambar 2.1. Kemudian amati berapa perbandingan frekuensinya.

Bacalah penunjukan frekuensi generator

e.    Ulangi langkah b dan c untuk frekuensi yang lain dan catat hasilnya dalam bentuk gambar gelombang Lissajous

f.      Atur perbandingan X:Y pada 1:1, 1:2, 1:3, 2:1, 2:3, 3:1, 3:2



Pengukuran Daya

5. Mengukur Daya Satu Fasa

 

 



a.       Buat rangkaian seperti Gambar diatas dengan sumber AC dan beban 25 watt

b.       Ukur daya yang terbaca pada wattmeter

c.       Ulangi untuk beban yang berbeda-beda sesuai dengan Tabel

d.       Catat penunjukan dari wattmeter


3. Video Percobaan [Kembali]

1. Mengukur dan Mengamati Tegangan Searah dan Tegangan Bolak Balik 


2. Mengukur dan Mengamati Frequncy 


3. Membandingkan Frekuensi dengan Cara Lissajous 


4. Pengukuran Daya Beban Lampu Seri 


5. Pengukuran Daya Beban Lampu Parallel 



4. Analisa[Kembali]

1. Mengapa perlu dilakukan kalibrasi sebelum osiloskop digunakan ? 

Jawab :

Kalibrasi perlu dilakukan sebelum osiloskop digunakan karna bertujuan untuk menjaga fungsi dan juga hasil pengukuran gelombang sinyal listrik agar tetap akurat,tepat, dan sesuai dengan strandar. Proses kalibrasi yang tepat juga akan menjaga osiloskop dari kerusakan yang dapat mengganggu aktifitas pekerjaan sehingga menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja.


2. Jelaskan perbedaan tegangan AC dan DC pada osiloskop berdasarkan amplitude, frekuensi, dan perioda ?

Jawab : 

  • Amplitudo

Tegangan AC: Amplitudo tegangan AC bervariasi dari waktu ke waktu, biasanya dalam bentuk gelombang sinusoidal. Amplitudo dapat positif atau negatif karena sifat tegangan yang bolak-balik. Pada osiloskop, bentuk gelombang AC akan terlihat naik dan turun di sekitar garis nol.

Tegangan DC: Amplitudo tegangan DC tetap konstan dan tidak berubah seiring waktu. Pada osiloskop, tampilan tegangan DC akan terlihat sebagai garis horizontal yang tetap pada tingkat tegangan tertentu, baik positif atau negatif.

  • Frekuensi

Tegangan AC: Tegangan AC memiliki frekuensi yang tetap, yang menunjukkan berapa kali gelombang berulang dalam satu detik. Pada osiloskop, frekuensi AC bisa diukur dengan menghitung berapa kali gelombang sinusoidal lengkap muncul dalam satu detik.

Tegangan DC: Tegangan DC tidak memiliki frekuensi, karena tegangan tetap konstan sepanjang waktu. Pada osiloskop, sinyal DC akan tetap diam tanpa perubahan siklus.

  • Periode

Tegangan AC: Periode tegangan AC adalah waktu yang dibutuhkan untuk satu siklus penuh gelombang (dari satu puncak ke puncak berikutnya). Periode dapat dihitung sebagai kebalikan dari frekuensi (T = 1/f).

Tegangan DC: Periode untuk tegangan DC tidak ada, karena tegangan tetap dan tidak berulang.


3. Jelaskan macam-macam bentuk gelombang berdasarkan generator fungsi dan frekuensi !

Jawab :

  • GELOMBANG SINUS

Bentuk gelombang standar yang bergerak secara halus antara nilai maksimum dan minimum, banyak ditemukan pada sinyal ilmiah. Frekuensi rendah menghasilkan perioda panjang,dan frekuensi tinggi menghasilkan perioda pendek

Bentuk gelombang sinus
Bentuk gelombang sinus
  • GELOMBANG PERSEGI

Berubah secara cepat antara dua nilai tegangan, digunakan untuk pengujian respons transien dan switching. Dua level tegangan (tinngi atau rendah dengan transisi panjang), frekuensi tinggi menghasilkan perida pendek. 

Bentuk gelombang persegi
Bentuk gelombang persegi
  • GELOMBANG PERSEGI PANJANG/PULSA

Bentuk gelombang persegi panjang adalah bentuk gelombang persegi tetapi dengan waktu yang berbeda dalam keadaan yang berbeda. Hal ini membuat bentuk gelombang tersebut berbentuk persegi panjang mirip dengan gelombang kotak tetapi dengan siklus yang bervariasi 

Bentuk gelombang persegi panjang
Bentuk gelombang dari gelombang persegi panjang
  • GELOMBANG SEGITIGA

Bentuk gelombang segitiga naik dan turun dengan kecepatan konstan, berguna untuk menguji linearitas rangkaian, frekuensi rendah menghasilkan puncak yang lebar, frekuensi yang tinggi menghasilkan puncak yang lebih rapat 

Bentuk gelombang segitiga
Bentuk gelombang segitiga
  • GELOMBANG GERGAJI

Bentuk gelombang gigi gergaji atau gelombang landai adalah bentuk gelombang yang naik ke nilai akhirnya dan kemudian turun dengan penurunan hampir vertikal. Ini menghasilkan bentuk gelombang landai positif. mungkin juga untuk mengalami ramp negatif, di mana sinyal perlahan turun dari nilai maksimum ke nilai rendah, lalu naik dengan kemiringan hampir vertikal ke nilai maksimum lagi.

Gelombang gigi gergaji atau gelombang rampa baik yang positif maupun negatif
Bentuk gelombang gigi gergaji atau gelombang tanjakan


4. Bandingkan nilai daya yang terukur dan nilai daya terhitung pada pengukuran daya beban lampu seri ?

Jawab :

Berdasarkan percobaan praktikum yang sudah kami lakukan terhadap nilai daya terukur dan nilai daya terhitung pada pengukuran daya beban lampu seri adalah sama. Nilai daya terhitung adalah nilai yang didapat langsung dari pengukuran menggunakan wattmeter, sedangkan nilai daya terhitung didapat dari perhitungan teoritis berdasarkan parameter rangkaian, dimana untuk menghitung daya terhitung menggunakan rumus P = Vtotal . Itotal. Pada rangkaian seri arus yang mengalir adalah sama pada setiap hambatan yang dilaluinya. Sehingga dengan mendapatkan data nilai hasil perhitungan yang sama ini bisa dikatakan bahwa osiloskop yang kita gunakan sudah terkablibrasi dengan benar sehingga menunjukkan hasil yang tepat dan akurat. 

5. Bandingkan nilai daya yang terukur dan nilai daya terhitung pada pengukuran daya beban lampu parallel ! 

Jawab :  

Berdasarkan percobaan praktikum yang sudah kami lakukan terhadap nilai daya terukur dan nilai daya terhitung pada pengukuran daya beban lampu parallel adalah sama. Nilai daya terhitung adalah nilai yang didapat langsung dari pengukuran menggunakan wattmeter, sedangkan nilai daya terhitung didapat dari perhitungan teoritis berdasarkan parameter rangkaian, dimana untuk menghitung daya terhitung menggunakan rumus P = Vtotal . Itotal. Pada rangkaian parallel tegangan yang mengalir adalah sama pada setiap hambatan yang dilaluinya. Sehingga dengan mendapatkan data nilai hasil perhitungan yang sama ini bisa dikatakan bahwa osiloskop yang kita gunakan sudah terkablibrasi dengan benar sehingga menunjukkan hasil yang tepat dan akurat. 


5. Download File[Kembali]

Download file LA [klik disini] 

Download vidio praktikum 

Percobaan 1 : [klik disini

Percobaan 2 : [klik disini

Percobaan 3 : [klik disini

Percobaan 4 : [klik disini]

Percobaan 5 : [klik disini



Komentar

Postingan populer dari blog ini